Anak STM Vs Mahasiswa?

Di suatu siang di hari selasa (lupa tanggalnya) sekitar jam 11.15, hari itu adalah hari dimana awal minggu kuliah semester 5 di POLBAN. kalau tidak salah, hari itu adalah mata kuliah SEMINAR, yaitu kuliah tentang mengolah softskill dan persiapan menuju Tugas Akhir.

Dosennya adalah wanita setengah baya (ibu-ibu) dengan pengalaman beliau yang sangat luar biasa, (udah sering ke luar negeri: Malayisa, Saudi Arabia, Inggris, Jerman, Prancis, dll). kuliah dimulai dengan ucapan salam dan semangat yang seolah-olah masih pagi.

Baru saja kuliah dimulai, tiba-tiba sang dosen pun menanyakan kepada mahasiswanya, beliau bertanya, "siapa yang asalnya dari STM/SMK?", sekitar 3 orang termasuk saya mengacungkan tangan. tiba-tiba beliau menunjuk saya dan mengajukan pertanyaan, maka terjadilah percakapan singkat tapi bermakna.
Dosen:"Sewaktu KP (kerja praktek)/PKL, Anda disuruh apa saja?".
(saya kaget dan diam sejenak untuk memikirkan jawaban yang tepat dan apa adanya)
Saya: "Saya disuruh pembimbing perusahaan mempelajari buku manual dan software simulasi PLC selama 10 hari, sisanya ke lapangan" (1/2 dari total waktu KP, karena KP hanya 20 hari kerja).
Lalu beliau bertanya kembali,
Dosen: "Sewaktu anda PKL saat STM, apa saja yang Anda lakukan?"
Saya: "saya PKL selama 3 bulan, 2 bulan pertama saya kerja dilapangan, 1 bulan berikutnya di Bagian Pelayanan Keluhan".
Dosen: "Jadi, apa bedanya anak STM dengan Mahasiwa?
Saya hanya terdiam.....
Dosen mengajukan pertanyaan yang sama, ("apa beda Mahasiswa dengan anak STM?") ke seluruh kelas..

Dan dari beberapa jawaban yang diajukan, disimpulkan bahwa perbedaan Anak STM dengan Mahasiswa adalah: "Anak STM/SMK bekerja dengan Otot, sedangkan Mahasiswa dituntut bekerja tidak hanya dengan otot tetapi harus dapat berpikir Kritis dan harga nya lebih mahal dari pada otot".

Berpikir kritis (critical thinking)adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut bisa didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi. (http://high-aims.blogspot.com/2008/02/ketrampilan-berpikir-kritis-definisi.html)

Keterangan lebih lanjut mengenai Critical Thinking atau berpikir kritis ini dapat teman-teman cari di Om google. Tapi kesimpulan inti adalah kita sebagai anak STM/SMK sebaiknya kita juga memiliki "critical thinking" tersebut agar kita dapat lebih dihargai di dunia kerja tanpa perlu kuliah, dan yang penting kita mau belajar (pantang menyerah) dan jujur.

Sekian tulisan dan curhatan saya untuk dibagikan ke rekan-rekan sekalian. tulisan selanjutnya (mudah-mudahan ada waktu), saya akan muat mengenai kriteria pekerja yang dicari oleh perusahaan.

2 komentar:

Seorang Blogger mengatakan...

Saya bekerja di salahsatu perusahaan yang notabane pekerjanya jebolan STM. Melihat keseharian kerja sangat penting sekali pemikiran yang di paparkan tadi diterapkan di dunia kerja. Kenapa? Karena di perusahaan contoh nya tempat saya kerja, semua karyawan wajib berfikir sebelum bekerja, bukan bekerja kemudian befikir.

Jebolan STM tidak melulu identik dengan kerja full 'ototers', banyak juga jebolan stm yang 'imajiner' yang dapat membuat kerjaaan Otot menjadi autot (automation otot).

Apa autot? tunggu kiriman saya. di blog ini!

Electronics Lover mengatakan...

alhamdulillah,,, mantap luar biasa lur..he

Original Design by : x-template.blogspot.com.

Modified by : Sicabayans